Jumat, 02 Januari 2015



MAKALAH SISTYM DIGITAL
(SISO, SIPO , PISO)


KATA PENGANTAR

          Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT sang pelimpah rahmat dan hidayah kepada seluruh makhluk-Nya, juga shalawat beriring salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW sang shafa’at sehingga penulis telah dapat menyelesaikan Register Geser. Makalah   ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah System Digital.
Makalah ini dapat di gunakan sebagai bahan referensi tambahan pada mata kuliah System Digital, semoga dengan kehadiran makalah ini dapat menambah pengetahuan kita akan teori-teori mengenai register siso, sipo, piso encoder dan decoder dalam sistem digital.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga selesainya penyusunan makalah ini.
Bau-Bau, 22 Desember 2014










i


                DAFTAR ISI

            Kata pengantar..................................................................................................... i
            Daftar isi.............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN  :
1.1     Latar belakang.......................................................................................... 1
                                                                              
1.2     Tujuan....................................................................................................... 1

1.3...... Rumusan masalah................................................................................... 1
                                                                                        
BAB II
PEMBAHASAN :
2.1        Register................................................................................................. 2                                     
2.2        Siso........................................................................................................ 3    
                
2.3        Sipo....................................................................................................... 5     
             
2.4       Piso......................................................................................................... 6    

2.5...... Encoder.................................................................................................. 9

2.7...... Decoder.................................................................................................. 10                                              
BAB III
PENUTUP :
3.1      Kesimpulan...............................................................................................11                                                                                           
            3.2       Saran........................................................................ 11                                                                                                              
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                

           



ii

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman teknologi yang ada telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Di segala bidang terjadi peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan dalam bidang ini, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian arus kuat tersebut, terdapat rangkaian sederhana sebagai penyusunnya. Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka perlulah mata kuliah elektronika, dimana kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai rangkaian encoder dan decoder. Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, dimana encoder berfungsi merubah kode suatu  bilangan digital menjadi bilangan digital lain sedangkan decoder mempunyai fungsi kebalikan dari encoder yaitu untuk mengembalikan kode yang telah diubah menjadi kode asalnya.


1.2.Tujuan
Adapun tujuan ditulisnya makalah ini adalah:
 a.Memahami apa itu siso, sipo, piso
b.Mengetahui jenis-jenis encoder dan decoder

1.3.Rumusan Masalah
 Berikut rumusan yang dibawa dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
 a.Apa yang dimaksud dengan siso  
b.Apa yang dimaksud dengan sipo
c.Apa yang dimaksud dengan piso   
c.Apa sajakah jenis-jenis encoder dan decoder




1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 REGISTER

Register adalah sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan untuk mengolah informasi dalam bentuk linier.
Ada 2 jenis utama Register yaitu:
1.       Storage Register (register penyimpan)
2.       Shift Register (register geser)
Register penyimpan (Storage Register) digunakan apabila kita hendak menyimpan informasi untuk sementara, sebelum informasi itu dibawa ke tempat lain. Banyaknya kata/bit yang dapat disimpan, tergantung dari banyaknya flip-flop dalam register.
Satu flip-flop dapat menyimpan satu bit. Bila kita hendak menyimpan informasi 4 bit maka kita butuhkan 4 flip-flop.
Contoh: Register yang mengingat bilangan duaan (biner): 1101 terbaca pada keluaran Q.







Shift Register adalah suatu register dimana informasi dapat bergeser (digeserkan). Dalam register geser flip-flop saling dikoneksi, sehingga isinya dapat digeserkan dari satu flip-flop ke flip-flop yang lain, kekiri atau kekanan atas perintah denyut lonceng (Clock).
Dalam alat ukur digit, register dipakai untuk mengingat data yang sedang ditampilkan.
Ada 4 Shift Register yaitu:



2
2.1  SISO (Serial Input Serial Output)
Gambar Register SISO yang menggunakan JK FF

Prinsip kerja:
Informasi/data dimasukan melalui word in dan akan dikeluarkan jika ada denyut lonceng berlalu dari 1 ke 0. Karena jalan keluarnya flip-flop satu dihubungkan kepada jalan masuk flip-flop berikutnya, maka informasi didalam register akan digrser ke kanan selama tebing dari denyut lonceng (Clock).

Tabel Kebenaran (Misal masuknya 1101)

Clock ke
Word in
Q1
Q2
Q3
Q4
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
2
0
0
1
0
0
3
1
1
0
1
0
4
1
1
1
0
1


Register geser SISO ada dua macam yaitu:
1.      Shift Right Register (SRR)/Register geser kanan
2.      Shift Left Register (SLR)/Register geser kiri
3.      Shift Control Register dapat berfungsi sebagai SSR maupun SLR
Rangkaian Shift control adalah sebagi berikut:
                                                                                                                                3
Rangkaian ini untuk mengaktifkan geser kanan/kiri yang ditentukan oleh SC. Jika SC=1, maka akan mengaktifkan SLR. Jika SC=0, maka akan mengaktifkan SRR. Gambar rangkaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Jika SC=0,maka input geser kanan akan aktif. Keluaran NAND diumpamakan ke input DFF1 dan setelah denyut lonceng berlaku (saat tebing depan), maka informasi diteruskan ke output Q1. Dan output Q1 terhubung langsung keoutput DFF2 berikutnya sehingga dengan proses ini terjadi pergeseran ke kanan.

TABEL KEBENARAN (jika input 1101)

Clock ke
Input
Q1
Q2
Q3
Q4
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
2
1
1
1
0
0
3
0
0
1
1
0
4
1
1
0
1
1

Informasi digit digeser kekanan setiap ada perubahan pulsa clock tebing atas. Geser kanan berfungsi sebagai operasi aritmatika yaitu pembagi dua untuk tiap-tiap flip-flop.

4
Jika SC = 1 , maka akan mengaktifkan input geser kiri. Output NAND masuk ke input D-FF4 dan setelah diberi pulsa clock informasi dikeluarkan melalui Q4 dan keluaran Q4 dihubungkan ke input D-FF3, keluaran D-FF3 dimasukan ke D-FF berikutnya, sehingga dengan demikian terjadi pergeseran informasi bit ke arah kiri.

TABEL KEBENARAN (jika input 1101)
Clock ke
Input
Q1
Q2
Q3
Q4
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
2
1
0
0
1
1
3
0
0
1
1
0
4
1
1
1
0
1

Register geser kiri berfungsi sebagai operasi aritmatika yaitu sebagai pengali dua untuk tiap-tiap flip-flop

2.3  Register Geser SIPO
Adalah register geser dengan masukan data secara serial dan keluaran data secara parelel.
Gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut: (SIPO menggunakan D-FF)




5
Cara kerja:
Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-flop.
Contoh: Bila masukan data 1101
TABEL KEBENARANNYA:
Read Out
Clock
Input
Q1   Q2   Q3   Q4
A    B    C    D
0
0
0
0      0      0     0    
0     0    0    0
0
1
1
1      0      0     0
0     0    0    0
0
2
1
1      1      0     0
0     0    0    0
0
3
0
0      1      1     0
0     0    0    0
0
4
1
1      0      1     1
0     0    0    0
1


1      0      1     1
1            0    1    1


2.4   Register geser PISO
Adalah register geser dengan masukan data secara paralel dan dikeluarkan secara deret/serial.
Gambar rangkaian register PISO menggunakan D-FF adalah sebagai berikut:
               

6
Rangkaian diatas merupakan register geser dengan panjang kata 4 bit. Semua jalan masuk clock dihubungkan jajar. Data-data yang ada di A, B, C, D dimasukkan  ke flip-flop secara serempak, apabila dijalan masuk Data Load diberi logik 1.
Cara Kerja:
§  Mula-mula jalan masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga jalan masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh.
§  Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan demikian flip-flop diset sehingga menjadi Q=1. Karena flip-flop yang lainpun dihubungkan dengan cara yang sama, maka mereka juga mengoper informasi pada saat Data Load diberi logik 1. Setelah informasi berada didalam register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan dari register dengan  cara memasukkan denyut lonceng, denyut-demi denyut keluar deret/seri. Untuk keperluan ini jalan masuk D dihubungkan kepada keluaran Q.
Ada juga register yang dapat digunakan sebagai Shift register SISO maupun PIPO dengan bantuan suatu control sbb:

Input Control = 0, berfungsi sebagai register geser SISO
Input Control = 1, berfungsi sebagai register geser PIPO

Data
IC
Preset
Reset
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1

Rangkaian kontrol diatas dapat disimbolkan sbb:


                                                                                              7

Rangkaian selengkapnya adalah sbb:

Catatan:
Jika IC=0, maka input yang dimasukan ke D0, D1, D2, D3 tidak mempengaruhi keadaan output QA, QB, QC, QD tetapi yang mempengaruhinya adalah data yang dimasukkan ke input D-FF secara serial, maka pada kondisi ini rangkaian akan bekerja senagai register geser SISO.
Jika IC=1, maka input yang dimasukkan ke gate D seri tidak akan mempengaruhi output, tetapi output dipengaruhi oleh data paralel (D0, D1, D2, D3).
Input dimasukkan secara serempak dan keluaran ditunjukkan secara serempak begitu pulsa clock berguling dari 1 ke 0, maka pada kondisi ini rangkaian akan bekerja sebagai registeer geser PIPO



8
2.5   Encoder

Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data  bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah
Encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi
untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan
 biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line Encoder” yang berarti
rangkaian Encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
           
. Gambar 1.
 Rangkaian Implementasi Encoder Desimal (10 line) ke BCD Sesuai Tabel Kebenaran
https://html1-f.scribdassets.com/5y80yai4e83soykw/images/5-512da43e71.jpg






















9
2.6  Decoder
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia. Contoh :

2.2.1 Binary Decoding
Binary decoding berfungsi untuk mengkonversi sebuah n-bit code ke dalam sebuah output yang aktif (High/Low). Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR gate. Jumlah masukan (input) lebih kecil dari jumlah keluaran (output). Jika inputnya berjumlah n maka outputannya berjumlah 2n
. Hanya satu output yang aktif (high/low) dari banyak input yang diberikan.
https://html2-f.scribdassets.com/5y80yai4e83soykw/images/6-faaf398c08.jpg
            .

B. 2 to 4 Binary Decoder Dari tabel kebenaran 2 to 4 diperoleh persamaan : 2-variable minterm (X'Y', X'Y, XY', XY)
            https://html1-f.scribdassets.com/5y80yai4e83soykw/images/7-e50590da99.jpg

10

BAB III
PENUTUP
           3.1 KESIMPULAN
  1. Register geser dirancang untuk bergeser ke kiri atau ke kanan.
  2. Register geser digunakan secara luas sebagai memori sementara dan untuk menggeser data. Register geser tersebut juga mempunyai manfaat lain dalam sistem elektronika kalkulator.
  3. Pada kalkulator, register geser mempunyai 2 karakteristik yaitu :
    1. Register geser merupakan memori sementara, karena menahan angka pada peraga (walaupun bila kita melepaskan angka papan tombol).
    2. Register geser menggeser angka ke kiri pada peraga setiap kali kita menekan suatu digit baru pada papan tombol.
    3. Flip-flop kita rangkai bersama untuk membentuk register geser.
    4. Register geser mempunyai memori dan karakteristik geser.
    5. Register geser beban seri merupakan register yang hanya dapat memasukkan satu bit data per pulsa detik.
            3.1 Saran
Adapun saran yang diperlukan dalam pengembangan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih mengenal lebih dalam fungsi serta kegunaan dari siso, sipo, piso, encoder dan decoder dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mengaplikasikannya.











                                                                                                                             11


                DAFTAR PUSTAKA


Anonim, A.2013. http://ngebir.blogspot.com/2011/05/register-geser.html.register geser . Diunggah pada Tanggal 05 Mei 2013 pukul 20.00 WIB.

Anonim, B.2013. http://vryukbrook.wordpress.com/2010/05/17/341/. Register Geser | WebeDw. Diunggah pada Tanggal 05 Mei 2013 pukul 20.00 WIB.

Anonin, C.2013. http://www.itechgraph.com/blog/tag/register-geser/. Register Geser | ITechGraph.Com. Diunggah pada Tanggal 05 Mei 2013 pukul 20.00 WIB

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar